NERACA 12: Green Accounting

Salah satu program kerja Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Akuntansi Syariah terutama dari Devisi Pendidikan dan Kajian Ilmiah adalah kegiatan NElaah RACikan Akuntansi atau yang lebih dikenal dengan NERACA, telah memasuki series terakhir di tahun 2022 ini, yaitu NERACA Series ke-12. Berpegang teguh dengan tujuan awal, yaitu untuk membantu para peserta terutama dari Mahasiswa Program Studi Akuntansi Syariah sendiri untuk memahami bagaimana dasar-dasar dari akuntansi sehingga ketika lulus memiliki ilmu mengenai akuntansi. Hal yang sama juga terus disinggung oleh Sekretaris Program Studi Akuntansi Syariah, yaitu Bapak Erwin Saputra Siregar, S.E.I,. M.E ketika membuka kegiatan NERACA Series ke-12. Sekali lagi ditegaskan oleh beliau bahwa NERACA ini dilakukan bukan hanya sebagai formalitas saja, namun benar-benar bertujuan untuk memberi pemahaman mengenai akuntansi agar para mahasiswa tidak hanya titelnya saja yang sarjana akuntansi.

NERACA Series ke-12 ini menjadi berbeda dan terasa istimewa dari NERACA sebelum-sebelumnya karna pemateri yang diajak merupakan salah satu alumni dari angkatan pertama Program Studi Akuntansi Syariah, yaitu Lusiana Aryani, S.Akun. Selain itu, beliau merupakan lulusan terbaik universitas pada masanya di tahun 2021, dengan waktu tempuh pendidikan kurang lebih 7 semester, dan juga beliau merupakan demisioner Ketua HMPS sebelumnya dengan tahun jabatan 2019-2022. Beliau menjadi salah satu role model dan inspirasi bagi para mahasiswa di Program Studi Akuntansi Syariah. Kini, Lusiana Aryani, S.Akun sedang menempuh pendidikan kembali pada jenjang S2.

Selain pemateri yang istimewa, tema yang diangkat pada NERACA Series ke-12 di hari Kamis, 29 Desember 2022 ini sangat menarik. “Green Accounting/ Akuntansi Hijau” menjadi materi yang disampaikan oleh Lusiana Aryani, S. Akun. NERACA dengan tema ini sepertinya sangat diminati, karena peserta yang bergabung ke dalam ruang zoom mencapai 159 orang.

Green Accounting atau Akuntansi Hijau sendiri merupakan proses pengakuan, pengukuran nilai, pencatatan, peringkasan, pelaporan dan pengungkapan informasi terhadap objek, transaksi, peristiwa atau dampak dari aktivitas ekonomi, sosial dan lingkungan. Juga, sama dengan Environmental Accounting. Singkatnya, green accounting berkaitan dengan biaya lingkungan. Biaya lingkungan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang mempengaruhi lingkungan. Green Accounting masih tergolong baru, sehingga masih bisa dikatakan sedikit yang membahas mengenai hal ini.

Selain menyampaikan materi, dilakukan pula kuis menggunakan Quiziz yang disediakan langsung oleh Lusiana Aryani, S.Akun. Hal ini menambah keseruan di penghujung acara sekaligus menjadi penutup pada NERACA terakhir pada tahun 2022, yaitu NERACA Series ke-12.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *